Setelah lelah beraktivitas dan mencari nafkah seharian, malam hari
adalah saat yang paling tepat untuk beristirahat. Tubuh manusia juga
sebenarnya sudah memiliki mekanisme alami untuk merilekskan saraf-saraf
yang tegang lewat tidur.
Tak hanya itu, tidur sebenarnya merupakan elemen penting yang
memungkinkan seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam hidup,
menurunkan berat badan dan memperpanjang umur. Banyak penelitian yang
menemukan bahwa kekurangan tidur dapat memicu berbagai gangguan
kesehatan.
1. Meremehkan jam tidur
Setiap orang memiliki lama jam tidur yang berbeda. Walau demikian,
beberapa ahli menyarankan untuk tidur sebanyak 9 jam per hari.
Sayangnya, banyak orang yang mengalami kurang tidur kronis atau mengidap
gangguan tidur.
Sebuah survei menemukan bahwa kebanyakan pengidap insomnia melakukan
aktivitas yang mengganggu 1 jam sebelum masuk ke tempat tidur, yaitu
menonton TV, mengoperasikan komputer dan melakukan pekerjaan rumah
tangga. Artinya, aktivitas-aktivitas itu besar kemungkinannya mengganggu
jam tidur.
2. Kekurangan atau kebanyakan tidur
National Health Interview Survey di AS menemukan bahwa orang dewasa yang
terbiasa tidur kurang dari 6 jam lebih mungkin merokok, kecanduan
alkohol, kurang olahraga, dan obesitas. Menariknya, orang dewasa yang
tidur lebih dari 9 jam juga sama-sama melakukan perilaku tidak sehat.
Peneliti dari University College London menemukan bahwa kurang atau
kebanyakan tidur meningkatkan risiko kematian sebesar 2 kali lipat. Para
ilmuwan memang sudah yakin mengapa kurang tidur berakibat buruk bagi
jantung, namun penyebab mengapa kebanyakan tidur juga memiliki efek yang
sama masih menjadi misteri.
3. Tidur tak sesuai dengan pergerakan matahari
Cryptochromes adalah protein yang ditemukan pada setiap makhluk hidup di
bumi. Protein ini sensitif terhadap cahaya fajar dan senja serta
mempengaruhi jam biologis dan banyak ditemukan di mata serta kulit.
Dengan protein ini, tubuh manusia dapat mendeteksi sinar matahari bahkan
dengan mata tertutup.
Cryptochromes mendeteksi sinar matahari dan mengurangi sinyal kelenjar
pineal pengubah serotonin sehingga membuat suasana hati meningkat
sepanjang hari, juga meningkatkan hormon melatonin agar tubuh dapat
beristirahat dengan baik. Inilah yang memungkinkan orang bangun segar di
pagi hari.
4. Tidur dengan lampu menyala
Hormon tidur atau melatonin dihambat oleh cahaya dan akan meningkat
seiring dengan gelap. Semakin lama terjaga, produksi melatonin akan
menurun dan berakibat buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Penelitian
menunjukkan bahwa penuaan dini berkaitan dengan rendahnya kadar
melatonin saat tidur.
Melatonin terlibat dalam proses pembelajaran dan memori, serta diduga
efektif untuk mengobati penyakit Alzheimer. Hormon ini dianggap sebagai
antioksidan kuat yang mampu melindungi DNA dari kerusakan radikal bebas
dan dapat mencegah perkembangan beberapa jenis kanker.
5. Tidur kurang nyenyak
Kekurangan tidur kronis dapat mengubah metabolisme glukosa. Kemampuan
tubuh untuk menghasilkan dan merespon insulin akan menurun sekitar 30
persen, mirip dengan tanda awal diabetes. Penelitian telah menunjukkan
bahwa kesulitan tidur nyenyak juga berhubungan dengan gangguan hormonal.
Jadi yang paling penting bukanlah kuantitas tidurnya, melainkan
kualitasnya. Tidur yang kurang berkualitas akan meningkatkan kadar
kortisol, hormon stres yang bermanfaat, namun juga menjadi masalah jika
berlebihan. Kadar kortisol yang tinggi akan menurunkan testosteron,
merusak sistem imun, meningkatkan massa otot serta tekanan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar