Mbak wajahku kelihatan belang ya? Jauh beda ya dengan bagian yang
tertutup kerudung?” begitu Tanya sorang teman yang berkerudung. Akupun
menjawab, “Nggak begitu kentara koq. Santai aja.”
Begitu pertanyaan yang sering mampir di telinga. Tak hanya satu dua
orang, pun tak hanya hari ini keluhan mereka terdengar. Sepertinya
mereka takut jika kulit jadi lebih gelap, karena itu berarti
berkurangnya kecantikan. Dan kenyataannya, hal “sepele” ini melanda
mayoritas wanita Indonesia yang notabene identik dengan kulit sawo
matang. “Jika sudah gelap, maka tak boleh lebih gelap lagi. Justru kalau
bisa, harus lebih putih,” begitu keyakinannya. Terbukti, survey sebuah
perusahaan kosmetik terkenal di tahun 2000 menunjukkan bahwa lebih dari
80% wanita Indonesia menginginkan kulit merata lebih putih. Ini artinya,
banyak sekali wanita yang tidak pede dengan warna kulit mereka.
Akhirnya pun bisa ditebak.produk kometik yang “berkhasiat” memutihkan
kulit telah hadir dan bahkan menyatu di mal-mal dan took sekitar kita.
Baik dari bahan alami maupun bahan kimia buatan pabrik luar negeri yang
semakin laris deserbu konsumen Indonesia. Klaimnya pun menggiurkan :
kulit lebih putih dalam waktu 4 minggu! Belum lagi iming-iming “kulit
putih leibh instant” dari salon-salon kecantikan. Sekali perawatan,
langsung terlihat hasilnya. Soal harga pun bervariasi. Mau yang seribu
rupiah, ada. Sejuta rupiah untuk sekali pakai, juga ada.
Siapa saja konsumennya? Mulai dari gadis-gadis berseragam putih biru,
wanita-wanita yang akan menikah, bahkan juga ibu-ibu tua yang tak ingin
kalah bersaing. Semuanya menghendaki kulit lebih putih identik dengan
cantik. Jika begini, maka begini,,, dan itulah yang ada di angan-angan
sebagian besar wanita. Maka tak mengherankan hampir semua produk
kosmetikb sekarang sudah dibumbui dengan pemutih kulit. Dulu, produk
tabir surya digunakan untuk menjaga kulit agar tidak menghitam dan
mencegah dari radiasi sinarnatahari. Sekarang, setiap sabun pembersih
muka, bedak, bahkan sampai lotion tangan dan kaki juga diproduksi
sedemikianrupa agarwanita bisa berputih ria. Tak laku kalau tak ada
pemutih!
Padahal sejak SD kita sudah diajari bahwa kulit yang gelap memilik
zat melanin yntk mencegah efek buruk radiasi sinar matahari, sehingga si
sawo matang lebih sehat daripada si putih. Padahal, kita juga tahu,m
dengan berdiam di ruangan ber-AC, meski kulit menjadi lebih putih, kita
juga kehilangan banyak cairan tubuh. Padahal, kita juga telah melihat
ada orang, Eropa dan China yang dilahirkan berkulit putih juga ada
oerang afrika yan gberkuit hitam pekat, jauh lebih hitam daripada orang
Indonesia. Ternyata masih bayak pula wanita Indonesia ang ternyata masih
banyak pula wanita Indonesia. Ternyata masih banyak pula wanita
Indonesia yang merasa rendah diri sehingga berusaha mensejarjarkan diri
dengan wanita berkulit putih dengan modal makeup pelinndung+pemutih
kulit, para wanita merasa lebih bebas memakai, “sedikit kain “ ketika
keluar rumah. Tak jauh beda dengan wanita Eropa yang sedang berjemur di
pantai, seakan-akan tak peduli bahwa kanker kulit tetap mengintai.
Semua syukuri
Coba kita lihat apa yang kita punya sekarang, dua mata normal patut
disyukuri karena masih ada orang yang menderita sakit mata, entah rabun
jauh, rabun dekat atau yang lain. Dua mata yang sakit pun patut
disyukuri karena masih ada orang yang buta sebelah mata. Buta sebelah
pun harus disyukuri karena ada yang buta keduanya. Begitulah, semua
keadaan harus disyukuri, karena ada hikmah dibalik semua kejadian dan
ada kebaikan di setiap kesabaran terhadap musibah.
Begitu pula kedua tangan, kaki, teling, mulut, dan semua anugerah
fisik yang Allah swt berikan kepada kita secara gratis! Tak perlu
melihat rumput tetangga yang lebih hijau hanya karena bola mata kita
tidak berwarna biru layaknya orang-orang bule. Atau karena tinggi badan
kita kurang 5 sentimeter dari ukuran ideal. Tak perlu kita mengaca pada
diri orang lain, atau bahkan mengaca pada selebritis yang menjadi
trendsetter alias penentu ukuran cantik jeleknya manusia. Biarlah merka
sibuk dengan kecantikan fisiknya, dan biarkanlah diri kita sibuk dengan
kecantikan di mata Rabb kita.
Yakinlah bahwa Allah swt telah menciptakan setiap manusia dalam
keadaan sebaik-baiknya. Sepatutnyalah kita bersyukur dan mencintai diri
kita dijadikan seperti orang lain. Kita adalah cantik dihadapan Allah
swt jika kita bertaqwa, dan kita akan jadi yang tercantik jika ketaqwaan
kita melebihi wanita yang lain. Karena itu tak ada gunanya cantik tapi
suka nggosip dan tak ada pahalanya berkulit putih tapi pamer aurat,
lebih baik berkulit sawo matang tapi berpakaian menutupi auratnya. Jadi
kenapa mesti malu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar