Jika lutut, siku, pergelangan, maupun sendi-sendi terasa ngilu, orang
langsung menduga itu karena rematik. Apalagi bila usia sudah beranjak
senja. Jangan salah! Rheumatoid Arthritis (RA) awam disebut rematik bisa
menimpa siapa saja tanpa memandang usia, bahkan juga balita.
Kebanyakan orang menandai bila terasa encok, pegal liny, atau
punggung pegal-pegal merupakan gejala rematik. Pandangan itu tak salah
besar. Rematik merupakan penyakit pada sendi dan tulang yang menyebabkan
rasa nyeri, kaku, dan kadang-kadang pembengkakan pada sendi sehingga
pergerakan jadi terbatas, bahkan tidak bisa digerakkan sama sekali. Bila
anda alami keluhan tersebut segera konsultasikan dokter untuk
mendapatkan pemeriksaan dan penanganan segera. Bila tidak, anggota tubuh
tidak bisa berfungsi normal. Mulai dari persendian benjol-benjol, sendi
tidak bisa digerakkan, hingg sulit berjalan.
Menurut dr. Heru Tandyon yang berpraktik di Indonesia Rheumatic
Center (IRC), terdapat ratusan jenis penyakit rematik, lebih kurang 126
macam. Yang paling umum adalah Osteoarthritis (OA), rheukathoid
arthritis (RA) dan Arthritis Piral atau gout serta pengapuran.
Osteoarthritis, jelas dokter Heru, adalah penyakit sendi degeneratif,
yaitu penyakit mengakibatkan kerusakan tulang rawan sendi. Perkembangan
penyakit ini sangat lambat dan penyebabnya tidak diketahui. Biasanya
sendi yang terkena adalah sendi tangan dan kaki, maupun sendi-sendi
besar yang menanggung beban berat badan tubuh, seperti sendi tulang
belakang, sendi lutut, dan sendi panggul.
Munculnya penyakit ini biasanya karena faktor usia, kebanyakan
diderita wanita diatas usia 50 tahun. Faktor risiko lainnya adalah
genetic (keturunan), karena kegemukan dan cedera akibat aktivitas atau
olahraga. Jadi, bila muncul nyeri-nyeri pada persendian, dan anda
memiliki faktor risiko tadi, curigalah adanya rematik ini.
Gejala osteoarthritis ini adalah nyeri sendi yang khas. Nyeri yang
bertambah berat pada waktu menopang berat badan, saat aktivitas atau
melakukan gerakan, dan membaik bila diistirahatkan. Karena nyeri ini,
pada beberapa penderita, gerakan sendinya menjadi terhambat. Kaku sendi
juga dapat timbul setelah istirahat lama, misalnya duduk di kursi atau
mobil dalam perjalanan jauh atau setelah bangun tidur. Bahkan, kadang
disertai suara gemeretak atu keretek pada sendi yang sakit.
Kemungkinannya, menurut dr Heru, salah satu sendi, biasanya lutut atau
tangan, secara perlahan membesar.
Bisa menyerang anak
Sedangkan rematik popular kedua, rheumathoid Arthritis (RA) adalah
suatu penyakit otoimun. Bila terkena RA, secara simetris persendian akan
mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri
danseringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.
Penyakit ini umumnya muncul pada usia antra 25-50 tahun, tapi bisa juga
diluar usia itu, bahkan sedini usia balita.
Penyebab RA belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa gejalanya:
kaku pada persendian dan sekitarnya pada pagi hari yang berlangsung
lebih dari 1 jam. Pembengkakan terjadi pada setidaknya tiga sendisecara
bersamaan, misalnya sendi jari-jari tangan atau kaki, pergelangan tangan
atau kaki, siku, pinggul atau lutut. Peradangan juga bisa terjadi pada
kedua belah sisi, disertai timbulnya nodul atau benjolan dibawah kulit,
selain itu bisa timbul perubahan bentuk sendi (deformitas) akibat
kerusakan rawan sendi atau erosi tulang sekitar sendi. Gejala ini
desertai demam, lemah dan berkurangnya nafsu makan. Jenis ini kerap
neyerang anak-anak, bahkan mulai dari 3 tahunan. Penyebabnya adalah
gangguan di pencernaan. Bila buah hati anda mengeluh dengan
gejala-gejala spesifik seperti itu, ceritakan pada dokter dan ungkapkan
kekhawatiran akan adanya rematik ini.
Jenis popular lainnya, gout sejenis asam urat, dan hanya jenis ini
yang masuk dalam ketegori rematik, (umumnya asam urat dianggap sebagai
rematik). Penyebab gout adalah tingginya kadar asamurat dalam darah
(hiperurisemia). Keluhan ini ditandai dengan serangan nyeri sendi
berulang-ulang dan tiba-tiba. Peradangan sendinya bersifat menahun
(kronis) dan sendi bisa bengkok setelah terjadi serangan berulang.
Lokasi sendi yang terkena adalah pangkal ibu jari kaki, juga pergelangan
kaki, lutut, siku, pergelangan tangan atau jari tangan.
Jangan sembarangan minum obat
Bila rematik menyerang, nyeri bisa membuat anda tak bisa
beraktivitas. Sayangnya, banyak yang menganggapnya remeh dan cukup
membeli obat rematik dari took obat. Mereka baru ke dokter setelah rasa
nyeri tak tertahankan atau terdapat perubahan pada bentuk sendi.
Menurut dr Heru, obat yang dijual bebas itu hanyalah salah satu mata
rantai penanggulangan penyakit rematik. Penderita harus istirahat,
proteksi sendi, fisioterapi, pembedahan dan psikoterapi. “Jadi,
penanggulangan rematik bukan sekedar penggunaan obat semata.”
Lagi pula,meminum obat-obat rematik yang tanpa pengawasan dokter
memiliki beberapa efek samping. Mulai dari gangguan pencernaan, seperti
mual, muntah, nyeri lambung, diare, sakit kepala, ruam di kulit, bahkan
dapat mengakibatkan kerusakan hati. Makanya, penderita tidak dianjurkan
mengonsumsi obat tanpa pengawasan dokter. Bahkan, dokter biasanya akan
menurunkan dosis obat sedikit demi sedikit.
Untuk mengurangi rasa nyeri, dapat dilakukan antara lain menjaga
berat badan ideal, selain juga mengurangi risiko asam urat. Yang tak
akalah pentingnya, olah raga jalan kaki, bersepeda statis dan berenang.
Untuk melakukan olah raga sebaiknya meminta pendapat dokter atau
terapis, agar penderita mendapat informasi gerakan-gerakan yang terbaik.
Hindari olahraga yang terlalu membebani lutut, seperti bulutangkis,
voli, tennis, jogging, dan bela diri. Control rutin ke dokter rematik.
MITOS SEPUTAR REMATIK
Ada beragam mitos tentang rematik. Namanya mitos kebenarannya tak bisa dipertanggungjawabkan. Bagaimana faktanya?
MITOS
FAKTA
Rematik disebabkan cuaca dingin, seringnya mandi malam, terlalu sering mandi dan berada di ruangan dingin atau ber-AC.
Penderita rematik, sama seperti pada orang sehat, dimana setiap kali
tubuh terkena air dingin atau suhu dingin akan menyebabkan kapsul sendi
mengerut. Hal ini menambah rasa nyeri penderita rematik yang sendinya
memang sudah sakit. Anjuran yang diberikan pada penderita rematik adalah
mandi dengan air hangat sehingga bisa mengurangi nyeri pada persendian
di samping menggunakan obat-obatan.
Rematik disebabkan asam urat
Hanya Arthritis Gout (piral) yang diakibatkan kenaikan kadar asam urat, sedangkan penyakit rematik lainnya tidak.
Rematik disebabkan banyak makan jeroan
Mitos tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun tidak semua penyakit
rematik berkaitan dengan konsumsi makanan jeroan. Dari sekitar lebih
dari 100 macam rematik hanya satu yang berkaitan dengan makanan jeroan,
yaitu arthritis Gout (piral)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar