Sebagai Ayah, Gunawan merasa ‘cemburu’ kepada Soffie karena tidak
dipatuhi, ditaati bahkan mungkin tidak lebih dicintai oleh Bobby, buah
hatinya sendiri. Haruskah Gunawan menghukum Bobby? Adakah andil Soffie
yang membuat Bobby tak patuh kepada Ayahnya? Benarkah keadaan seperti
ini kesalahan sepenuhnya dialamatkan kepada si kecil Bobby? Atau memang
sangat wajar dan demikian adanya, bahwa anak-anak sudah sepantasnya
lebih dekat dan lebih patuh kepada bunda sebab kedekatannya selama dalam
kandungan, melahirkan dan menyusui.
Masalah yang dihadapi Gunawan, hanyalah satu dari sekian banyak kasus
yang terjadi. Tidak sedikit Ayah yang memiliki problem yang sama, dan
sangat mungkin ini menjadi permasalahan bersama para Ayah di banyak
tempat. Tetapi sebelum mengalamatkan telunjuk kesalahan kepada isteri
atau anak-anak akibat keadaan ini, mari melihat apa yang sudah kita
lakukan kepada anak-anak.
Untuk kasus Gunawan misalnya. Ia pernah didatangi Bobby saat tengah
sibuk memperbaiki kendaraannya. Bobby yang sering memperhatikan Ayahnya
mengutak-atik kendaraan menganggap sang Ayah adalah montir handal dan
karenanya pastilah bisa pula memperbaiki mobil-mobilan kesayangannya
yang rusak. Namun ketika ia meminta bantuan Ayahnya untuk memperbaiki
mainannya, kekecewaan lah yang didapatinya dari kalimat, “Pergi sana ke
bunda, apa kamu nggak lihat Ayah sedang sibuk.” Bobby yang patah hati
pun mendatangi sang bunda. Soffie mencoba memperbaiki mainan kesayangan
anaknya, dan berhasil!
Boleh jadi, kerusakan mobil kesayangan Bobby bukan sesuatu yang
parah. Mungkin saja hanya battery-nya yang habis dan tidak akan menyita
waktu banyak untuk memperbaikinya. Pada saat Bobby mendatangi Ayahnya
untuk meminta bantuan, itu lah kesempatan terbaik sang Ayah untuk
berdekatan dengan anaknya, itulah saat-saat emas menunjukkan perhatian
terbaik kepada anak-anak. Nampaknya Gunawan tak menyadari dan melewatkan
kesempatan berharga tersebut. Persepsi Bobby pun berubah, “Bunda lebih
handal.”
Contoh lain ada di malam hari. Suatu kali Bobby meminta Ayahnya untuk
menemani tidurnya dengan mendongeng. Lagi-lagi Bobby tak menangkap
isarat, bahwa Bobby ingin mendapat perhatian lebih dari sang Ayah. “Sama
bunda saja ya, Ayah lelah sekali,” ujar Gunawan. Barangkali memang
Bobby tak tahu kalau Ayahnya lelah setelah seharian kerja, tetapi Bobby
juga seorang anak kecil yang ingin merasa memiliki Ayah. “Bobby juga
punya Ayah kan? Bobby tidak hanya punya Bunda kan?” barangkali kalimat
ini yang bisa menggambarkan perasaan seorang anak seperti Bobby.
Keberadaan Ayah pada saat dibutuhkan, kehadirannya ketika dinantikan,
seringkali menjadi mimpi bagi anak-anak. Terutama bagi anak-anak yang
orangtuanya super sibuk. Jangan heran jika Anda mendengar cerita tentang
anak-anak yang lebih dekat kepada pembantunya, atau anak-anak yang
setiap kali menangis justru berlari ke pelukan babby sitter dan bukan
orangtuanya. Salahkah anak-anak memiliki perasaan seperti itu?
Ketika buah hati Anda tak lebih dekat kepada Anda sebagai Ayahnya,
tak lebih mendengar kata-kata Anda dibanding ucapan sang Bunda, bahkan
tak lebih sayang seperti yang Anda inginkan? Cobalah beri perhatian
lebih kepada mereka. Anak-anak akan berlari mendekat kepada Anda, saat
Anda berjalan mendekatinya. Saat Anda menciumnya di kening, mereka akan
mencium Anda di kening, pipi, mulut, hidung dan dagu Anda. Ketika Anda
mau mendengarkan mereka barang sedetik saja, mereka akan melakukan apa
saja yang Anda inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar